Kebebasan
berfikir
Filsafat eksistensialisme merupakan keberadaan
manusia dalam suatu kelompok yang memberikan kontribusi pada tempat dan waktu
atau sudut pandang yang menilai bahwa kebenaran adalah bersifat relatif,
sehingga orang orang yang berfaham eksistensialisme selalu menganggap bahwa apa
yang di lakukan dan di anggapnya baik adalah suatu kebenaran, meskipun tidak
semua orang mengganggap bahwa itu adalah benar. Karna pada hakikatnya kebenaran
adalah bersifat relatif. Dan sifat dari eksistensialisme adalah pengakuan
seseorang mengenai suatu hal yang di anggap benar.
Filsafat eksistensialisme merupakan
kebebasan seorang individu untuk ada, berbuat dan berpendapat namun harus tetap
bisa mempertanggung jawabkan kebenaran yang di pilih. Maka dengan adanya
keberadaan manusia maka dia memiliki kebebasan untuk memberikan pendapatnya
pada tempat dan waktu yang ada.
Pemahaman eksistensialisme adalah
manusia dan apa yang di anggap benar, manusia bebas menentukan pilihan sesuai
tingkat kebenaran pada dirinya. Pada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan
untuk bebas menentukan kebenaran yang di anggapnya benar. Inti dari
eksistensialme pendidikan adalah keberadaan manusia untuk menjalani hidup dengan penuh kebebasan dan
melakukan apapun yang di anggapnya benar namun kebenaran tersebut tetap harus
bisa di pertanggung jawabkan.
Lalu apa hubungannya dengan
pendidikan? Pendidikan pada dasarnya adalah mengatur dan mengendalikan nilai
norma dalam diri seorang individu supaya bertingkah baik sesuai dengan nilai norma
yang telah di tentukan dan di sepakati, sementara filsafat eksistensialisme
adalah mencari dan menentukan kebenaran sesuai dengan apa yang di anggap
individu tersebut benar,
Filsafat eksistensialisme pendidikan
merupakan suatu pembekalan untuk siswa supaya berkeinginan untuk ikut serta
berada dalam kelas dengan mengungkapkan pemikirannya dan mampu memandang bahwa kebenaran adalah
relatif, dengan memberikan pendidikan liberal (bebas) dan pendidikan sosial
supaya siswa mampu memberi pemaknaan sesuai sudut pandang kebenarannya, siswa
dapat berfikir sebebas mungkin untuk menentukan kebenaranya. Maka filsafat
eksistensialisme pendidikan hadir dengan tujuan supaya siswa tidak hanya
mengikuti alur dari sebuah pendidikan namun siswa dapat hidup dalam kelas dan mengkaji
sistem pendidikan tersebut merupakan sistem pendidikan yang benar atau salah.
Dalam dunia pendidikan filsafat
eksisitensialisme dibutuhkan untuk memperbaiki pendidikan supaya berkembang menjadi
lebih baik dengan adanya kebebasan dalam berfikir, siswa di harapkan dapat
memberi sumbangsi berupa ide ide untuk memperbaiki sistem pendidikan
Meskipun konsep pendidikan dan
konsep filsafat eksistensialisme tidak sama namun eksistensialisme dapat di
terima di dunia pendidikan dan memberikan perubahan dalam dunia pendidikan
contoh saja pendidikan yang dulunya hanya datang dan mendengarkan guru
berbicara sekarang telah berubah dengan konsep saling berpendapat. Hal ini
adalah hasil dari kebabasan berfikir dan kebebaan berpendapat sesuai dengan
konsep eksistensialisme yang di aplikasikan pada dunia pendidikan saat ini.
Bisa di bayangkan jika filsafat
eksisitensialisme tidak di gunakan dalam dunia pendidikan maka tidak akan
pernah ada perubahan sistem yang terjadi dalam dunia pendidikan dan output yang
di hasilkan akan selalu sama dari tahun ke tahun pun tidak pernah ada
perubahan.
Filsafat eksistensialisme pendidikan
dapat menciptakan pola berfikir yang kritis. Karna tidak adanya pembatasan dalam
bertindak maka akan selalu terjadi perubahan yang lebih baik.
Dengan adanya filsafat
eksistensialisme pendidikan maka individu yang berada pada dunia pendidikan
akan berupaya untuk ikut terlibat dalam kelas dan menentukan pemikirannya
sebebas mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar