Senin, 22 April 2013

kebebasan berfikir



Kebebasan berfikir
            Filsafat eksistensialisme merupakan keberadaan manusia dalam suatu kelompok yang memberikan kontribusi pada tempat dan waktu atau sudut pandang yang menilai bahwa kebenaran adalah bersifat relatif, sehingga orang orang yang berfaham eksistensialisme selalu menganggap bahwa apa yang di lakukan dan di anggapnya baik adalah suatu kebenaran, meskipun tidak semua orang mengganggap bahwa itu adalah benar. Karna pada hakikatnya kebenaran adalah bersifat relatif. Dan sifat dari eksistensialisme adalah pengakuan seseorang mengenai suatu hal yang di anggap benar.
            Filsafat eksistensialisme merupakan kebebasan seorang individu untuk ada, berbuat dan berpendapat namun harus tetap bisa mempertanggung jawabkan kebenaran yang di pilih. Maka dengan adanya keberadaan manusia maka dia memiliki kebebasan untuk memberikan pendapatnya pada tempat dan waktu yang ada.
            Pemahaman eksistensialisme adalah manusia dan apa yang di anggap benar, manusia bebas menentukan pilihan sesuai tingkat kebenaran pada dirinya. Pada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan untuk bebas menentukan kebenaran yang di anggapnya benar. Inti dari eksistensialme pendidikan adalah keberadaan manusia untuk  menjalani hidup dengan penuh kebebasan dan melakukan apapun yang di anggapnya benar namun kebenaran tersebut tetap harus bisa di pertanggung jawabkan.
            Lalu apa hubungannya dengan pendidikan? Pendidikan pada dasarnya adalah mengatur dan mengendalikan nilai norma dalam diri seorang individu supaya bertingkah baik sesuai dengan nilai norma yang telah di tentukan dan di sepakati, sementara filsafat eksistensialisme adalah mencari dan menentukan kebenaran sesuai dengan apa yang di anggap individu tersebut benar,
            Filsafat eksistensialisme pendidikan merupakan suatu pembekalan untuk siswa supaya berkeinginan untuk ikut serta berada dalam kelas dengan mengungkapkan pemikirannya dan  mampu memandang bahwa kebenaran adalah relatif, dengan memberikan pendidikan liberal (bebas) dan pendidikan sosial supaya siswa mampu memberi pemaknaan sesuai sudut pandang kebenarannya, siswa dapat berfikir sebebas mungkin untuk menentukan kebenaranya. Maka filsafat eksistensialisme pendidikan hadir dengan tujuan supaya siswa tidak hanya mengikuti alur dari sebuah pendidikan namun siswa dapat hidup dalam kelas dan mengkaji sistem pendidikan tersebut merupakan sistem pendidikan yang benar atau salah.
            Dalam dunia pendidikan filsafat eksisitensialisme dibutuhkan untuk memperbaiki pendidikan supaya berkembang menjadi lebih baik dengan adanya kebebasan dalam berfikir, siswa di harapkan dapat memberi sumbangsi berupa ide ide untuk memperbaiki sistem pendidikan
            Meskipun konsep pendidikan dan konsep filsafat eksistensialisme tidak sama namun eksistensialisme dapat di terima di dunia pendidikan dan memberikan perubahan dalam dunia pendidikan contoh saja pendidikan yang dulunya hanya datang dan mendengarkan guru berbicara sekarang telah berubah dengan konsep saling berpendapat. Hal ini adalah hasil dari kebabasan berfikir dan kebebaan berpendapat sesuai dengan konsep eksistensialisme yang di aplikasikan pada dunia pendidikan saat ini.
            Bisa di bayangkan jika filsafat eksisitensialisme tidak di gunakan dalam dunia pendidikan maka tidak akan pernah ada perubahan sistem yang terjadi dalam dunia pendidikan dan output yang di hasilkan akan selalu sama dari tahun ke tahun pun tidak pernah ada perubahan.
            Filsafat eksistensialisme pendidikan dapat menciptakan pola berfikir yang kritis. Karna tidak adanya pembatasan dalam bertindak maka akan selalu terjadi perubahan yang lebih baik.
            Dengan adanya filsafat eksistensialisme pendidikan maka individu yang berada pada dunia pendidikan akan berupaya untuk ikut terlibat dalam kelas dan menentukan pemikirannya sebebas mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar