Sabtu, 04 Mei 2013

Review Film Freedom Wreater


Nama : Yeni Rochmahwati
NIM : 124564238
Filsafat Pendidikan

Freedom Writer
            Film ini di ambil dari kisah nyata yang di angkat dari cerita seorang guru di Amerika, tepatnya di New Port Bearch, guru tersebut mencoba untuk membangkitkan semangat dan minat belajar anak-anak didiknya yang mulai hilang karna diskriminasi ras terhadap masyarakat kulit hitam dan perang antar ras yang terjadi  di amerika pada saat itu. Sampai akhirnya terbentuk kelompok Geng yang saling perang dan saling menjatuhkan.
            Film ini dimainkan oleh Erin Gruwel. Dia adlaah seorang perempuan yang bisa di bilang idealis dan juga sangat cerdas. Erin Gruwel memiliki misi tinggi untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak korban gengster di amerika yang notabennya tidak pernah mengenal kata teman, sehingga tidak pernah ada ada damai ataupun suka cita dalam kelas yang di pimpin oleh Erin Gruwel. Anak-anak biasa menyebutnya dengan nama Mrs. G, dia mengajar bahasa inggris di kelas gengster ini.
            Sebelum mulai mengajar Mrs. G telah di beri tahu oleh Guru Senior di sekolah tersebut, bahwa kelas ini cukup berbahaya untuk pemula seperti Erin Gruwel. Tidak satupun guru berpengalaman mampu bertahan satu musim untuk mengajar di kelas tersebut, semua guru selalu tidak tahan dengan sikap, prilaku dan kekacauan yang selalu ada dalam kelas tersebut. Tapi Mrs. G yakin bahwa kelas tersebut tidak sekejam yang di ceritakan, dia yakin bahwa dia akan bisa mengajak anak-anak didiknya untuk belajar dengan lebih baik dan mnghilangkan perbedaan ras dan permusuan antar geng dalam kelas tersebut.
            Hari pertama Mrs. G mengajar, dia tampak begitu panik karna tidak seorang murit pun memasuki kelasnya. Cukup lama Mrs G menunggu akhirnya semua siswanya masuk secara bersamaan ke dalam kelas yang di pimpin, kesan pertam yang di dapatkan oleh Mrs. G jauh dari semua pemikiran yang dia pikirkan sebelumnya. Sepertinya apa yang di katakan sebelumnya oleh Guru Senior memang benar, semua siswanya duduk secara berkelompok menurut ras masing-masing, hari pertama dia mengajar tidak ada satu adegan pun yang yang membuat Mrs. G yakin bahwa dia dapat mempersatukan mereka, kesalahan kecil saja dapat menjadikan perkelahian yang dapat berakibat besar. Kelompok-kelompok gengster seolah menjadikan kelas mereka adalah tempat perang layaknya perang antar geng yang sempat terjadi beberapa waktu lalu di kota tersebut.
            Cukup lama adegan seperti ini di lihat setiap hari bahkan setiap waktu oleh Mrs. G. Suatu ketika dia mencoba untuk mengambil hati siswa nya dengan memberikan buku catatan yang dimana dalam buku catatan tersebut Mrs. G meminta siswa nya untuk menulis dengan sebebas mungkin, menulis semua yang mereka alami. Mereka rasakan dan mereka inginkan untuk hidup dan kebebasan mereka. Mrs. G tidak memaksa mereka untuk memberi tahu apa yang mereka tulis dalam buku harian mereka kepada nya, kecuali bila mereka mengizinkan Mrs. G untuk membaca tulisan mereka. Caara ini ternyata memberikan hasil yang cukup nyata, hampir setiap hari Mrs. G melihat ada buku yang di tinggalkan di dalam loker dan itu pertanda bahwa mereka mengizinkan Mrs. G untuk membaca tulisan mengenai kehidupan mereka.
            Semua hal yang mereka tulis dalam buku harian mereka tidak jauh dari ccerita di mana mereka dan keluarga mereka yang mengalami perkelahian antar geng, sampai akhirnya perkelahian tersebut membuat mereka saling membenci antara satu geng dengan geng yang lain mereka selalu menganggap bahwa hidupnya akan terancam. Tidak pernah ada keinginan bagi mereka untuk sekolah sampai jenjang yang tertinggi rasanya untuk hidup sampai usia 18 tahun saja mereka sangat beruntung, dari sinilah akhirnya timbul perasaan saling membenci dalm benak mereka, sehingga mereka selalu ingin saling menjatuhkan satu sama lain. Murit-murit Mr. G seolah menganggap bahwa geng adalah segalanya bagi mereka dan mereka menganggap bahwa hidup mereka hanya untuk memperjuangkan geng mereka, tidak pernah ada di antar mereka yang benar-benar perduli dengan sekolah ataupun pendidikan hanya perang, permusuhan dan saling menjatuhkan yang selalu mereka tanamkan. Dengan kenyataan yang demikian mungkin akan susah untuk Mrs. G mempersatukan ideologi mereka. Tapi dengan model mengajar yang unik Mrs. G mencoba meyakinkan mereka bahwa geng bukan lah segalanya, saling menjatuhkan bukan jalan untuk mencapai hidup yang lebih baik. Mrs. G berusaha menyadarkan mereka bahwa dengan pendidikan mereka bisa mendapat hidup yang lebih baik.
            Mrs. G menganggap dengan memberikan buku-buku bacaan yang mendidik mereka dalam hal perbedaan ras, menghadirkan pembicara yang berpengalaman dan lain sebagainya dapat menyurutkan amarah genster mereka untuk saling menjatuhkan, namun semua usaha Mrs. G tudak di dukung oleh pihak sekolah, sehingga Mrs. G harus berusaha sendiri untuk mencukupi kebutuh dalam proyeknya. Ia memutuskan untuk memakai waktu luangnya dengan bekerja sambilan dan uang yang di hasilkan di pakai untuk membeli buku-buku bacaan untuk murit-muritnya, serta mengundang beberapa pembicara pembicara handal yang berpengalaman dalam perang gengster, melalui pembicara-pembicara yang di hadirkan oleh Mrs. G itulah akhirnya mereka sadar bahwa sesuatu yang buruk dak telah berlalu tidak seharusnya di lanjutkan, semuanya harus dapat memulai hidup yang lebih baik dan saling menghargai meskipun berbeda ras, melalui pembicara yang di undang Mrs. G berusaha meyakinkan bahwa hidup mereka masih panjang dan mereka harus mengikuti pendidikan sampai setinggi mungkin sehingga mereka dapat dihargai oleh ras lain dam mereka tidak di pandang rendah oleh ras lain.
            Dari sinilah mulai tercipta suka cita dalam kelas yang dipimpin oleh Mrs. G tidak ada lagi perselisihan antar ras, mereka seolah menganggap sama semuanya, tidak ada lagi rasa ingin saling membunuh, tidak ada lagi dendam, bahkan setiap harinya di penuhi dengan suka cita, bahkan semua siswa yang dai kelas Mrs. G ingin melanjutkan pendidikan bersama-sama ke perguruan tinggi dan meminta Mrs. G untuk tetap menjadi guru bagi mereka.
            Mrs. G dan murit-murit nya ingin mengabadikan cerita mereka untuk menciptakan kelas-kelas perdamaian yang lebih banyak di negara tersebut, akhirnya mereka sepakat untuk mengumpulkan bukan harian mereka dan menulisnya ulang untuk di satukan dan di jadikan sebagai sebuah buku yang berjudul “The Freedom Writer’s Diary” mereka berharap dapat menciptakan perdamaian yang lebih banyak dari buku tersebut.
            Film ini mengisahkan betapa seorang guru rela mengorbankan pikira, tenaga, waktu, uang bahkan kelangsungan rumah tangganya demi memberikan semangat pada anak didiknya yang di anggap oleh semua orang bukan manusia terhormat, anak yang tidak di anggap oleh orang tuanya bahkan mereka di anggap sebagai sampah masyarakat. Mrs. G mencoba meyakinkan mereka bahwa pendidikan adalah salah satu jalan untuk mereka supaya bisa hidup lebih baik di tengah masyarakat dan akhirnya Mrs. G berhasil meyakinkan mereka dan mengembalikan semangat mereka untuk hidup dan menggapai pendidikan, meski Mrs. G harus rela keluarganya hancur karna dia lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah.
            Alur cerita yang berfokus pada perang gengster dalam film ini memakai bahasa yang mudah di pahami, permasalahan perang gengster, perbedaan pendapat dan sebagainya adalah masalah yang biasa di hadapi oleh anak muda sebagai ajang untuk mencari jati diri. Sehingga film tersebut sangat mengena dengan permasalahan remaja pada umumnya
            Dari film Freedom Writes ada dua hal menarik yang dapat saya simpulakn, pertama mengenai jalan ceritanya yang dimana pada dasarnya anak-anak muda adalah mahluk yang berusaha untuk mencari kebebasan untuk dirinya sehingga mereka beruha untuk mematikan musuh-musuhnya untuk dapat hidup lebih lama danlebih baik. Yang kedua adalah semangat Mrs. G dalam meyakinkan murit-muritnya untuk dapat menempuh untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Cara mengajarnya yang terkesan tidak umum, unik dan penuh pengorbanan sehingga pada akhirnya mampu meyakinkan murit-muritnya untuk terus belajar. Cara yang di pakai seperti memberi buku bacaan, mengundang koraban Holocoust tidak umum seperti yang dilakukan guru-guru lainnya, sehingga menambah keunikan dalam film tersebut.
            Film Freedom Writer merupakan film yang mendidik untuk generasi muda. Kita tahu film-film yang biasa di mainkan oleh anak-anak muda saat ini mungkoin tidak jauh dari cerita cinta, horor memungkin sedikit bagus mengenai persahabatan, namun dalam film Freedom Writer di suguhkan tema pendidikan juga di adu dengan alur saling menghargai ras, dan di mainkan oleh anak-anak muda, sehingga pas untuk di jadikan tontonan yang bermanfaat untuk generasi muda saat ini, dan tentu akan sangat bermanfaat untuk generasi muda dalam menumbuhkan kemauan mereka untuk belajar dan mendapat hidup yang lebih baik
            Kritik untuk fillm Freedom Writer adalah perbedaan antara tema dan dominasi cerita. Tema yang di pakai adalah pendidikan, namun masalah yang banyak di angkat adalah mengenai perbedaan ras antar kaum kulit hitam dan kulit putih sehingga mengakibatkan tumbuhnya gengster dan keinginan untuk saling membunuh, hanya sedikit aroma pendidikan yang di angkat dalam cerita di fil Freedom Writer

Rabu, 01 Mei 2013

Kesetaraan Gender


Kesetaraan Gender dalam Perubahan Budaya
            Gender adalah konstruksi sosial yang di berikan kepada sesorang dalam sebuah masyarakat, gender di bedakan berdasarkan peran yang di miliki individu dalam sebuah kelompok masyarakat dan itu berbeda dengan seks atau jenis kelamin, gender berhubungan dengan sosio kultural yang di gunakan untuk membedakan laki-laki dan perempuan. Konstruksi sosial berupa gender tergantung bagaimana kita bersikap dalam masyarakat belum tentu seseorang dengan jenis kelamin laki-laki dapat sepenuhnya menjadi laki-laki yang sempurna misalnya dapat menjadi pemimpin untuk perempuan begitupun sebaliknya, tidak semua perempuan memiliki sikap yang lemah lembut selayaknya perempuan.
            Karena gender berbeda dengan jenis kelamin maka gender dapat berubah sesuai dengan tindakan seorang individu dalam masyarakat atau dapat dilihat dan dinilai melalui perjalanan sejarah. Seperti hal nya perubahan budaya dalam masyarakat kita, perubahan budaya akan selalu terjadi dalam masyarakat, karena pada dasarnya masyarakat yang terdiri dari individu yang aktif akan selalu melahirkan perubahan budaya, entah bersumbar dari masyarakat seperti sosialisasi antar individu atau dari dalam individu berupa ide dari individu itu sendiri.
            Perubahan budaya yang di maksutkan adalah perubahan yang mencakup semua lapisan masyarakat dan bersifat umum, jika perubahan hanya pada seorang individu saja tanpa memperhatikan masyarakat secara luas itu bukan merupakan perubahan budaya. Perubahan budaya yang di maksutkan adalah perubahan yang terjadi di berbagai aspek kehidupan seperti pada bidang sosil, politik, pendidikan dan kesamaan hal dan kewajiban.
            Kesamaan hak dan kewajiban ini dapat di lihat dari adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, dalam budaya kita dulunya selalu meletakan perempuan pada tingkatan di bawah laki-laki, saat ini sudah jarang kita temui hal-hal demikian. Ini karena adanya perubahan budaya yang sudah menganggap perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki bahkan perempuan bisa lebih unggul dari laki-laki sehingga mereka layak di beri hak-hak yang sama dengan laki-laki.
            Kesetaraan gender dapat di katakan produk dari adanya perubahan budaya, dimana kebebasan yang di berikan negara yaitu mendukung adanya penyamaan hak bagi laki-laki dan perempuan. Sehingga para perempuan saat ini berlomba-lomba untuk menunjukan eksistensialisasinya dalam masyarakat atau rana sosial untuk memperjuangkan hak-haknya dalam masyarakat.
            Hal ini wajar karena sebagian besar perempuan memang memiliki bakat yang dapat di jadikan kunci untuk menguasai dunia dan berada di atas laki-laki dan saat ini mereka semakin gigih untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Di satu sisi saya setuju dengan keinginan perempuan untuk menyamakan posisi dalam kostruk sisoal yang sama dengan laki laki hal ini dilakukan dalam upaya merubah budaya patriaki yang cenderung merugikan kaum perempuan, tapi perlu diingat kembali perempuan memiliki tugas lahiriah yang berbeda dengan kali-laki, jadi kesetaraan gender dalam budaya saat ini harus bisa ditempatkan sesuai dengan fungsinya.
            Di lihat dari teori struktural fungsional bahwa segala sistem yang telah berjalan sesuai dengan fungsinya akan rusak ketika ada satu sub sistem yang terganggu, begitupun dengan perempuan, perempuan memiliki fungsi domestik yaitu mengurusi anak-anak dan keluarga mereka, jika perempuan memaksakan diri untuk melakukan fungsi publik, maka sitem dalam tatanan keluarga akan terganggu, anak tidak ter urus rumah berantakan dan lain sebagainya. Sehingga dapat di katakan bahwa kesetaraan gender tidak dapat mencakup segala hal
            Saya berpendapat bahwa perempuan dapat melakukan aksi kesetaraan gender dengan meningkatkan keterampilan dan kreatifitas dalam hal apapun sehingga perempuan dalam hal ini bisa melakukan fungsi sesuai konsep kesetaraan gender yaitu fungsi perempuan di rana publik tanpa meninggalkan fungsi domestik mereka, bisa dilakukan dengan berwirausaha, dengan berwirausaha menggunakan keterampilan dan kreatifitas perempuan dapat mengangkat kesetaraan gender yaitu dengan memiliki penghasilan yang dapat di lihat berupa uang tanpa meninggkan peran nya sebagai ibu dan istri mereka juga dapat berhubungan dengan masyarakat luas serta memiliki hak yang sama untuk di dengar pendapatnya.
            Jadi kesetaraan gender dapat mempengaruhi perubahan budaya, ketika semua perempuan bisa untuk merubah statmen mengenai dirinya tanpa menanggalkan kodrat dan fugsi mereka sebagai ibu dan istri.

Tugas sosbud yang di ulang gara gara copast



Fenomena  1
            Fenomena perubahan sosial merupakan fenomena yang pasti terjadi dalam sebuah masyarakat, mengingat sifat masyarakat yang selalu berubah, perubahan sosial adalah sistem yang merubah tatanan seluruh masyarakat sehingga dirasa hidup mereka jauh lebih baik dari kehidupan yang sebelumnya. Fenomena yang menunjukan adanya perubahan sosial dalam masyarakat menurut saya adalah mengenai gaya hidup masyarakat dulu atau yang lebih di kenal dengan masyarakat tradisional dan masyarakat sekarang yang lebih di kenal dengan masyarakat modern, hal ini dapat di lihat melalui gaya hidup mereka dari mulai model berpakaian, penggunaan alat komunikasi, juga perubahan cara berfikir yang semakin maju.
            Teori pertama yang menurut saya sesuai dengan fenomena perubahan gaya hidup masyarakat adalah Teori Siklus, teori siklus menjelaskan bahwa dalam menjalani hidupnya manusia tidak pernah menentukan di titik mana mereka akan berhenti melakukan perubahan sehingga perubahan yang di lakukan dalam hidup akan terkesan mengulang-ulang sesuatu yang dulu pernah ada dan kemudian saat ini di kembangkan menjadi lebih baik. Contohnya saja model pakaian yang di pakai oleh masyarakat saat ini, model-model yang ada saat ini jika kita teliti kembali sudah pernah ada di zaman-zaman 70-an salah satu contoh adalah pada masyarakat dahulu banyak ibu-ibu jawa yang memakai baju bermotif bunga-bunga sadangkan saat ini banyak anak-anak muda yang juga memakai baju bermotif bungah yang hampir sama dengan baju masyarakat dulu. Lalu untuk laki-laki pada zaman dahulu sering memakai baju yang di kancingkan sampai atas kemudian pada era tahun 2000an anak-anak muda banyak yang lebih suka tidak mengancingkan sampai atas tapi hanya sampai kancing ke-dua, tapi saat ini banyak anak muda yang lebih suka mengancingkan sampai atas karna di rasa lebih sopan dan rapi,  bisa di ramalkan beberapa tahun kemudian gaya berpakaian anak-anak muda akan berubah sesuai dengan yang pernah ada dulu.
            Perubahan pakaian memang benar  terjadi dari segi model yang semakin membaik meskipun model nya tetap seperti itu-itu saja atau bisa di bilang berrputar seperti teori siklus tapi bahan yang di pakai oleh para pembuat pakaian cenderung lebih baik dan lebih mahal harganya.
            Teori kedua yang dapat di jadikan untuk mengkaji fenomena perubahan gaya hidup masyarakat adalah Teori Interpretatif dimana perubahan sosial dalam masyarakat di sebabkan karena adanya ide-ide mereka yang bertujuan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik dan bermartabat bagi mereka, dapat kita ambil contoh mengenai perubahan komunikasih pada masyarakat saat ini, perubahan dari segi komunikasi ini merupakan perubahan yang dapat terjadi karna adanya dukungan faktor  material dan immaterial. Faktor material yang di maksutka seperti bertambah majunya alat-alat dan tekhnologi baru khususnya tekhnologi informasi dan komunikasi, sedangkan dari faktor immaterial adalah karna adanya ide-ide atau pemikiran  baru, ideologi dan nilai-nilai lain yang tumbuh dalam masyarakat tersebut. Berdasarkan dari kelebihan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk merancang ide-ide baru yang dapat memudahkan hidupnya maka dalam hal ini mereka mulai berinofasi untuk membuat suatu alat yang dapat memudahkan mereka dalam berkomunikasi, dalam hal ini dapat kita ambil contoh penggunaaan Telepon dan Internet. Kita ingat kembali dalam beberapa tahun yang lalu masyarakat hanya menggunakan telepon umum yang biasa di sebut dengan wartel untuk menghubungi saudaranya yang berada di luar kota bahkan di luar negeri, dalam hal ini tentu masyarakat merasa kesusahan jika ada keperluan yang mendadak, sehingga kemudian mereka memutuskan untuk menggunakan telepon rumah yang dapat di pakai kapan pun mereka mau tanpa harus menunggu wartel buka ataupun berjalan dari rumah ke wartel. Tapi lama kelamaan hal ini di rasa kurang menguntungkan mereka dalam segi  ekonomi karna masyarakat harus membayar pajak yang di berikan oleh telkom yang tidak sedikit dan pajak ini tetap ada meskipun di pakai ataupun tidak di pakai telpon rumah tersebut sehingga mereka merasa harga yang harus di bayar cukup mahal, sehingga masyarakat mulai menggagas ide-ide mereka yaitu dengan merancang alat yang lebih baik, lebih ekonomis dan lebih nyaman untuk di gunakan dalam hal komunikasi, sampai akhirnya di temukan alat komunikasi baru yang bernama hand-phone, handphone adalah telepon dengan model yang lebih minimalis sehingga dapat di bawa kemanapun dan di gunakan kapanpun oleh masyarakat meskipun mereka sedang tidak berada di rumah, setelah di kenalkan nya handphone pada masyarakat luas akhirnya masyarakat beralih dari telepon rumah ke alat komunikasi kecil yang di manai  handophone, bahkan kita tahu juga saat ini hanya instansi-instansi pemerintah dan swasta saja yang menggunakan telepone rumah, jarang sekali di jumpai ada rumah yang masih memakai telepone karna semua anggota keluarga mereka rata-rata sudah memiliki handphone sebagai alat komunikasi mereka masing-masing. Kemudian dalam hal surat-menyurat, kita tahu bahwa masyarakat dahulu suka menggunakan jasa Kantor Pos untuk mengirimkan surat-surat mereka kepada saudara yang berada di tempat lain, karna di rasa jasa Pos membutuhkan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk menyampaikan surat mereka, maka lama-kalamaan masyarakat membuat suatu alat yang dapat mempercepat surat mereka supaya dapat sampai dengan lebih cepat, sampai akhirnya di temukan sebuah alat elektronik yaitu e-mail. E-mail adalah alat elektonik yang dapat di pakai oleh siapapun untuk mengrim apapun mulai dari surat, gambar dan lain sebagainya, dengan menggunakan e-mail masyarakat dapat menghemat waktu pengiriman surat karna mereka hanya membutuhkan waktu beberapa jam bahkan beberapa menit supaya surat mereka sampai kepada orang yang di tuju.
            Teori ketiga yang dapat di pakai untuk mengkaji fenomena perubahan gaya hidup masyarakat adalah Teori Evolusi dimana perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat cenderung bersifat lambat atau memerlukan waktu yang cukup lama  karena harus melewati beberapa tahapan dalam sebuah masyarakat. Contoh yang dapat di ambil adalah perubahan cara berfikir masyarakat, saat ini masyarakat sudah berfikiran semakin modern, di bandingkan dengan pemikiran manusia pada zaman dahulu yang di mana mereka hanya memikirkan hidup mereka dengan tuhannya sehingga cara berfikir mereka cenderung lebih primitif karna memang lingkungan yang mendukung pemikiran mereka saat itu terbilang  jauh dari kata modern. Perubahan cara berfikir manusia berkembang dari cara berfikir yang primitif kemudian menjadi semakin modern yaitu pemikiran yang lebih rasional, kita ambil contoh mengenai cara berfikir masyarakat, dahulu masyarakat berpendapat bahwa banyak anak maka akan semakin banyak rezeki, sehingga pada zaman dulu semua masyarakat berlomba-lomba untuk memiliki banyak keturunan karna mereka menganggap semakin mereka memiliki banyak keturunan maka semakin mereka akan memiliki banyak rezeki dari tuhan. Namun fenomna yang kita lihat saat ini adalah sanggat berbeda dengan kepercayaan yang di anut oleh masyarakat zaman dahulu, di mana saat ini masyarakat cenderung berfikir lebih rasional dan tidak mengindahkan takhayul yang telah berkembang zaman dulu, sehingga terjadi perubahan cara berfikir yang dulunya mereka menganggap banyak anak banyak rezeki sekarang anggapan tersebut telah berudah dengan banyak anak maka akan semakin banyak pengeluaran ekonomi mereka, sehingga masyarakat saat ini lebih memproteksi diri dengan adanya program KB atau Keluarga Berencana, supaya tidak banyak memiliki keturunan yang akhirnya akan menambah pengeluaran ekonomi mereka, pada zaman ini masyarakat mulai memiliki pemikiran bahwa semakin mereka memiliki banyak keturunan maka semakin banyak budget belanja yang harus mereka keluarkan dalam sehari seperti untuk makan dan jajan serta budget bulanan untuk membeli baju, sepatu, seragam sekolah dan membayar biaya sekolah yang di mana biaya sekolah saat ini semakin mahal dan harga semua bahan pokok juga tidak semurah dulu, sehingga mereka memutuskan untuk tidak memiliki banyak keturunan demi terkendalinya pengeluaran dan pencapaian hidup yang lebih sejahtera.

Fenomena 2
            Fenomena kedua yang saya ambil adalah berubahnya masyarakat dari segi kebudayaan. Perubahan kebudayaan dalam hal ini dapat di lihat dari berubahnya beberapa kebudayaan di indonesia saat ini seperti perubadan seni tari, permainan tradisional serta kebudayaan konsumerisme masyarakat dalam hal produk dan makanan tradisional. Mengingat kebudayaan adalah salah satu aset bangsa yang harus di pertahankan keasliannya sehingga semua lapisan masyarakat di harapkan dapat ikut serta mempertahan kan kebudayaan dalam segi apapun. Namun kenyataan budaya kita saat ini banyak memudar  terutama di kalangan anak muda yang notaben nya adalah generasi penerus bangsa, bahkan budaya kita mulai di gantikan dengan budaya dari luar yang sedikit banyak memiliki perbedaan dengan budaya asli kita.
            Teori pertama yang dapat di pakai untuk menjelaskan perubahan budaya adalah Teori Struktural, teori ini dapat di lihat dari adanya AGIL. Contoh yang dapat di lihat adalah dengan adanya perubahan budaya tari-tarian di indonesia dimana kebanyakan anak muda cenderung lebih menyukai tari tari moderen ketimbang tarian tradisional yang asli dari indonesia. Dapat kita teliti bagaimana k-pop merajalela di negeri kita dan parahnya banyak anak muda yang mendukung masuknya k-pop di indonesia, awal mula tarian moderen tersebut ada di indonesia adalah karna adanya upaya dari anak anak muda untuk beradaptasi dengan tarian tersebut kemudian mereka memiliki tujuan untuk dapat menirukan tarian moderen supaya terlihat keren dan sebagainya, dari sinilah tarian moderen mulai mengintegrasi kedalam tarian tradisional dan terjadilah percampuran diantara keduanya, dari sini kita harusnya faham bahwa adanya fungsi laten tarian moderen yaitu untuk merusak kebudayaan kita dan menjajah negeri kita dengan memberikan pengaruh kepada kaum muda untuk meninggalkan kebudayaan asli indonesia.  Padahal kita tahu bahwasanya tarian tradisional kita jauh lebih baik di bandingkan tarian yang berkembang sesuai tren saat ini terbukti dari banyaknya turis-tiris yang datang ke indonesia dan menyatakan kekagumananya pada keunikan tarian indonesian bahkan sebagian dari mereka juga banyak yang ingin belajar mengenai tarian indonesia seperti tari kecak, tari reog  dan tari piring.
            Teori kedua yang dapat di pakai untuk menjelaskan perubahan dalam segi budaya adalah Teori Modernisasi. Teori modernisasi adalah teori yang menjelaskan di mana masyarakat selalu mengalami perubahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih modern demi melakukan adanya perubahan untuk kehidupannya supaya lebih baik. Masalah yang di munculkan dari adanya perubahn kebudayaan ini bisa seperti kurangnya kegemaran anak-anak yang lebih menyukai untuk belajar permainan moderen seperti game online, play satation dan sejenisnya ketimbang mempelajari permainan tradosional seperti coklak, kelereng, bola bekel dan lain sebagainya, bisa di pastikan hampir semua anak yang hidup di perkotaan lebih menyukai permainan-permainan moderen seperti di atas di bandingkan permainan trdisional bahkan untuk mengetahuinya saja tidak. Menurut saya kecintaan anak-anak pada permainan moderen tidak lepas dari adanya modernisasi yang sedang membuming saat ini, mereka menganggap permainan moderen lebih menyenangkan dan lebih  seru untuk di mainkan, mereka cenderung lebih bersemangat ketika di suguhi dengan permainan-permainan moderen ketimbang permainan tradisional. Dalam satu sisi hal ini salah karna tidak seharusnya anak-anak indonesia tidak tahu atau tidak menyukai permainan tradisional yang asli dari negrinya, tapi di sisi lain permainan moderen tersebut sebenarnya membantu pemikiran dan pengetahuan anak-anak dalam dunia global, pemikiran mereka mungkin akan lebih maju terlebih lagi jika mereka mau berinisiatif untuk menciptakan program yang bersumber dari permainan moderen atau mungkin mengembangkan permainan tersebut dengan konsep-konsep yang ada pada permainan di indonesia. Jadi sebuah dampak perubahan sosial tidak selamanya berdampak negatif pada kehidupan kita, ada beberapa perubahan sosial yang juga berdampak positif pula untuk kemajuan bangsa kita, sehingga sebagai manusia yang bijaksana  seharusnya bangsa indonesia bisa menyaring kebudayaan moderen dari luar yang masuk ke indonesia supaya memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan indonesia.
            Teori ketiga yang cocok  di terapkan untuk menjelaskan perubahan dalam segi budaya yaitu Teori Konsumerisme dimana adanya kecenderungan pada masyarakat ndonesia untuk lebih menyukai produk-produk luar negeri ketimbang produk indonesia sendiri, hal ini tentu akan berdampak negatif pula terhadap perkembangan perekonomian indonesia dimana ketika kita lebih gandrung terhadap produk luar maka produk indonesia akan kalah saing di negri sendiri, memang pada kenyataannya produk luar negri lebih murah, misalnya saja produk cina tentu harganya lebih murah di dandingkan dengan produk dalam negri sendiri, seperti merk-merk gadget cina cenderung lebih terkenal di pasaran ketimbang merk indonesia bahkan ada orang indonnesia yang tidak tahu bahwa negaranya mampu meciptakan produk tersebut, rasanya di dalam mindseet mereka sudah tertanam bahwa indonesia tidak bisa menciptakan produk yang bagus dan murah. jika kita ingat pada zaman di mana habibi menciptakan pesawat terbang banyak orang yang menganggap bahwa pesawat indonesia tidak akan mungkin dapat sebagus pesawat Rusia ataupun Amerika bahkan mungkin ketika perang musuh tidak usah susah-susah untuk menembak pesawat indonesia toh pesawat itu akan jatuh denga sendirinya, begitu kurang lebih pemaparan yang saya ingat dari sebuah film. Dari sini tentu menumbuhkan perspektif  bahwa produk buatan indonesia semuanya adalah jelek, kemudian contoh lain dari budaya konsumerisme adalah adanya kecenderungan masyarakat untuk lebih menyukai masakan-masakan jepang yang di nilai lebih bervitamin ketimbang masakan indonesia yang merakyat, budaya seperti ini juga dapat menjadikan matinya kecintaan masyarakat dengan masakan negri sendiri, dampak yang di munculkan dari kecintaan masyarakat indonesia dengan masakan tradisional adalah tumbuhnya lestoran-lestoran luar negri yang mulai menanamkan modal di negara kita dari sini tentu masakan indonesia akan memperoleh tempat semakin kecil di hati masyarakat dan perkembangan kuliner di indonesia akan di kuasai asing