Nama : Yeni Rochmahwati
NIM : 124564238 Filsafat Pendidikan |
Film ini di ambil dari kisah nyata
yang di angkat dari cerita seorang guru di Amerika, tepatnya di New Port
Bearch, guru tersebut mencoba untuk membangkitkan semangat dan minat belajar
anak-anak didiknya yang mulai hilang karna diskriminasi ras terhadap masyarakat
kulit hitam dan perang antar ras yang terjadi
di amerika pada saat itu. Sampai akhirnya terbentuk kelompok Geng yang
saling perang dan saling menjatuhkan.
Film ini dimainkan oleh Erin Gruwel.
Dia adlaah seorang perempuan yang bisa di bilang idealis dan juga sangat
cerdas. Erin Gruwel memiliki misi tinggi untuk memberikan pendidikan kepada
anak-anak korban gengster di amerika yang notabennya tidak pernah mengenal kata
teman, sehingga tidak pernah ada ada damai ataupun suka cita dalam kelas yang di
pimpin oleh Erin Gruwel. Anak-anak biasa menyebutnya dengan nama Mrs. G, dia
mengajar bahasa inggris di kelas gengster ini.
Sebelum mulai mengajar Mrs. G telah
di beri tahu oleh Guru Senior di sekolah tersebut, bahwa kelas ini cukup
berbahaya untuk pemula seperti Erin Gruwel. Tidak satupun guru berpengalaman
mampu bertahan satu musim untuk mengajar di kelas tersebut, semua guru selalu
tidak tahan dengan sikap, prilaku dan kekacauan yang selalu ada dalam kelas
tersebut. Tapi Mrs. G yakin bahwa kelas tersebut tidak sekejam yang di
ceritakan, dia yakin bahwa dia akan bisa mengajak anak-anak didiknya untuk
belajar dengan lebih baik dan mnghilangkan perbedaan ras dan permusuan antar
geng dalam kelas tersebut.
Hari pertama Mrs. G mengajar, dia
tampak begitu panik karna tidak seorang murit pun memasuki kelasnya. Cukup lama
Mrs G menunggu akhirnya semua siswanya masuk secara bersamaan ke dalam kelas
yang di pimpin, kesan pertam yang di dapatkan oleh Mrs. G jauh dari semua
pemikiran yang dia pikirkan sebelumnya. Sepertinya apa yang di katakan
sebelumnya oleh Guru Senior memang benar, semua siswanya duduk secara
berkelompok menurut ras masing-masing, hari pertama dia mengajar tidak ada satu
adegan pun yang yang membuat Mrs. G yakin bahwa dia dapat mempersatukan mereka,
kesalahan kecil saja dapat menjadikan perkelahian yang dapat berakibat besar.
Kelompok-kelompok gengster seolah menjadikan kelas mereka adalah tempat perang
layaknya perang antar geng yang sempat terjadi beberapa waktu lalu di kota
tersebut.
Cukup lama adegan seperti ini di
lihat setiap hari bahkan setiap waktu oleh Mrs. G. Suatu ketika dia mencoba
untuk mengambil hati siswa nya dengan memberikan buku catatan yang dimana dalam
buku catatan tersebut Mrs. G meminta siswa nya untuk menulis dengan sebebas mungkin,
menulis semua yang mereka alami. Mereka rasakan dan mereka inginkan untuk hidup
dan kebebasan mereka. Mrs. G tidak memaksa mereka untuk memberi tahu apa yang
mereka tulis dalam buku harian mereka kepada nya, kecuali bila mereka
mengizinkan Mrs. G untuk membaca tulisan mereka. Caara ini ternyata memberikan
hasil yang cukup nyata, hampir setiap hari Mrs. G melihat ada buku yang di
tinggalkan di dalam loker dan itu pertanda bahwa mereka mengizinkan Mrs. G
untuk membaca tulisan mengenai kehidupan mereka.
Semua hal yang mereka tulis dalam
buku harian mereka tidak jauh dari ccerita di mana mereka dan keluarga mereka
yang mengalami perkelahian antar geng, sampai akhirnya perkelahian tersebut
membuat mereka saling membenci antara satu geng dengan geng yang lain mereka
selalu menganggap bahwa hidupnya akan terancam. Tidak pernah ada keinginan bagi
mereka untuk sekolah sampai jenjang yang tertinggi rasanya untuk hidup sampai
usia 18 tahun saja mereka sangat beruntung, dari sinilah akhirnya timbul
perasaan saling membenci dalm benak mereka, sehingga mereka selalu ingin saling
menjatuhkan satu sama lain. Murit-murit Mr. G seolah menganggap bahwa geng
adalah segalanya bagi mereka dan mereka menganggap bahwa hidup mereka hanya untuk
memperjuangkan geng mereka, tidak pernah ada di antar mereka yang benar-benar
perduli dengan sekolah ataupun pendidikan hanya perang, permusuhan dan saling
menjatuhkan yang selalu mereka tanamkan. Dengan kenyataan yang demikian mungkin
akan susah untuk Mrs. G mempersatukan ideologi mereka. Tapi dengan model
mengajar yang unik Mrs. G mencoba meyakinkan mereka bahwa geng bukan lah
segalanya, saling menjatuhkan bukan jalan untuk mencapai hidup yang lebih baik.
Mrs. G berusaha menyadarkan mereka bahwa dengan pendidikan mereka bisa mendapat
hidup yang lebih baik.
Mrs. G menganggap dengan memberikan
buku-buku bacaan yang mendidik mereka dalam hal perbedaan ras, menghadirkan
pembicara yang berpengalaman dan lain sebagainya dapat menyurutkan amarah
genster mereka untuk saling menjatuhkan, namun semua usaha Mrs. G tudak di
dukung oleh pihak sekolah, sehingga Mrs. G harus berusaha sendiri untuk
mencukupi kebutuh dalam proyeknya. Ia memutuskan untuk memakai waktu luangnya
dengan bekerja sambilan dan uang yang di hasilkan di pakai untuk membeli buku-buku
bacaan untuk murit-muritnya, serta mengundang beberapa pembicara pembicara
handal yang berpengalaman dalam perang gengster, melalui pembicara-pembicara yang
di hadirkan oleh Mrs. G itulah akhirnya mereka sadar bahwa sesuatu yang buruk
dak telah berlalu tidak seharusnya di lanjutkan, semuanya harus dapat memulai
hidup yang lebih baik dan saling menghargai meskipun berbeda ras, melalui
pembicara yang di undang Mrs. G berusaha meyakinkan bahwa hidup mereka masih
panjang dan mereka harus mengikuti pendidikan sampai setinggi mungkin sehingga
mereka dapat dihargai oleh ras lain dam mereka tidak di pandang rendah oleh ras
lain.
Dari sinilah mulai tercipta suka
cita dalam kelas yang dipimpin oleh Mrs. G tidak ada lagi perselisihan antar
ras, mereka seolah menganggap sama semuanya, tidak ada lagi rasa ingin saling
membunuh, tidak ada lagi dendam, bahkan setiap harinya di penuhi dengan suka
cita, bahkan semua siswa yang dai kelas Mrs. G ingin melanjutkan pendidikan
bersama-sama ke perguruan tinggi dan meminta Mrs. G untuk tetap menjadi guru
bagi mereka.
Mrs. G dan murit-murit nya ingin
mengabadikan cerita mereka untuk menciptakan kelas-kelas perdamaian yang lebih
banyak di negara tersebut, akhirnya mereka sepakat untuk mengumpulkan bukan
harian mereka dan menulisnya ulang untuk di satukan dan di jadikan sebagai
sebuah buku yang berjudul “The Freedom Writer’s Diary” mereka berharap dapat
menciptakan perdamaian yang lebih banyak dari buku tersebut.
Film ini mengisahkan betapa seorang
guru rela mengorbankan pikira, tenaga, waktu, uang bahkan kelangsungan rumah
tangganya demi memberikan semangat pada anak didiknya yang di anggap oleh semua
orang bukan manusia terhormat, anak yang tidak di anggap oleh orang tuanya
bahkan mereka di anggap sebagai sampah masyarakat. Mrs. G mencoba meyakinkan
mereka bahwa pendidikan adalah salah satu jalan untuk mereka supaya bisa hidup
lebih baik di tengah masyarakat dan akhirnya Mrs. G berhasil meyakinkan mereka
dan mengembalikan semangat mereka untuk hidup dan menggapai pendidikan, meski
Mrs. G harus rela keluarganya hancur karna dia lebih banyak menghabiskan
waktunya di sekolah.
Alur cerita yang berfokus pada
perang gengster dalam film ini memakai bahasa yang mudah di pahami,
permasalahan perang gengster, perbedaan pendapat dan sebagainya adalah masalah
yang biasa di hadapi oleh anak muda sebagai ajang untuk mencari jati diri.
Sehingga film tersebut sangat mengena dengan permasalahan remaja pada umumnya
Dari film Freedom Writes ada dua hal
menarik yang dapat saya simpulakn, pertama mengenai jalan ceritanya yang dimana
pada dasarnya anak-anak muda adalah mahluk yang berusaha untuk mencari
kebebasan untuk dirinya sehingga mereka beruha untuk mematikan musuh-musuhnya
untuk dapat hidup lebih lama danlebih baik. Yang kedua adalah semangat Mrs. G
dalam meyakinkan murit-muritnya untuk dapat menempuh untuk menempuh pendidikan
yang lebih tinggi. Cara mengajarnya yang terkesan tidak umum, unik dan penuh
pengorbanan sehingga pada akhirnya mampu meyakinkan murit-muritnya untuk terus
belajar. Cara yang di pakai seperti memberi buku bacaan, mengundang koraban
Holocoust tidak umum seperti yang dilakukan guru-guru lainnya, sehingga
menambah keunikan dalam film tersebut.
Film Freedom Writer merupakan film
yang mendidik untuk generasi muda. Kita tahu film-film yang biasa di mainkan
oleh anak-anak muda saat ini mungkoin tidak jauh dari cerita cinta, horor
memungkin sedikit bagus mengenai persahabatan, namun dalam film Freedom Writer
di suguhkan tema pendidikan juga di adu dengan alur saling menghargai ras, dan
di mainkan oleh anak-anak muda, sehingga pas untuk di jadikan tontonan yang
bermanfaat untuk generasi muda saat ini, dan tentu akan sangat bermanfaat untuk
generasi muda dalam menumbuhkan kemauan mereka untuk belajar dan mendapat hidup
yang lebih baik
Kritik untuk fillm Freedom Writer
adalah perbedaan antara tema dan dominasi cerita. Tema yang di pakai adalah
pendidikan, namun masalah yang banyak di angkat adalah mengenai perbedaan ras
antar kaum kulit hitam dan kulit putih sehingga mengakibatkan tumbuhnya
gengster dan keinginan untuk saling membunuh, hanya sedikit aroma pendidikan
yang di angkat dalam cerita di fil Freedom Writer