Kesetaraan
Gender dalam Perubahan Budaya
Gender adalah konstruksi sosial yang di berikan kepada
sesorang dalam sebuah masyarakat, gender di bedakan berdasarkan peran yang di
miliki individu dalam sebuah kelompok masyarakat dan itu berbeda dengan seks atau
jenis kelamin, gender berhubungan dengan sosio kultural yang di gunakan untuk
membedakan laki-laki dan perempuan. Konstruksi sosial berupa gender tergantung
bagaimana kita bersikap dalam masyarakat belum tentu seseorang dengan jenis
kelamin laki-laki dapat sepenuhnya menjadi laki-laki yang sempurna misalnya
dapat menjadi pemimpin untuk perempuan begitupun sebaliknya, tidak semua
perempuan memiliki sikap yang lemah lembut selayaknya perempuan.
Karena gender berbeda dengan jenis kelamin maka gender
dapat berubah sesuai dengan tindakan seorang individu dalam masyarakat atau
dapat dilihat dan dinilai melalui perjalanan sejarah. Seperti hal nya perubahan
budaya dalam masyarakat kita, perubahan budaya akan selalu terjadi dalam
masyarakat, karena pada dasarnya masyarakat yang terdiri dari individu yang
aktif akan selalu melahirkan perubahan budaya, entah bersumbar dari masyarakat
seperti sosialisasi antar individu atau dari dalam individu berupa ide dari
individu itu sendiri.
Perubahan budaya yang di maksutkan adalah perubahan yang
mencakup semua lapisan masyarakat dan bersifat umum, jika perubahan hanya pada
seorang individu saja tanpa memperhatikan masyarakat secara luas itu bukan
merupakan perubahan budaya. Perubahan budaya yang di maksutkan adalah perubahan
yang terjadi di berbagai aspek kehidupan seperti pada bidang sosil, politik,
pendidikan dan kesamaan hal dan kewajiban.
Kesamaan hak dan kewajiban ini dapat di lihat dari adanya
kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, dalam budaya kita dulunya
selalu meletakan perempuan pada tingkatan di bawah laki-laki, saat ini sudah
jarang kita temui hal-hal demikian. Ini karena adanya perubahan budaya yang
sudah menganggap perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki bahkan
perempuan bisa lebih unggul dari laki-laki sehingga mereka layak di beri
hak-hak yang sama dengan laki-laki.
Kesetaraan gender dapat di katakan produk dari adanya
perubahan budaya, dimana kebebasan yang di berikan negara yaitu mendukung
adanya penyamaan hak bagi laki-laki dan perempuan. Sehingga para perempuan saat
ini berlomba-lomba untuk menunjukan eksistensialisasinya dalam masyarakat atau
rana sosial untuk memperjuangkan hak-haknya dalam masyarakat.
Hal ini wajar karena sebagian besar perempuan memang memiliki
bakat yang dapat di jadikan kunci untuk menguasai dunia dan berada di atas
laki-laki dan saat ini mereka semakin gigih untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Di satu sisi saya setuju dengan keinginan perempuan untuk menyamakan posisi
dalam kostruk sisoal yang sama dengan laki laki hal ini dilakukan dalam upaya
merubah budaya patriaki yang cenderung merugikan kaum perempuan, tapi perlu
diingat kembali perempuan memiliki tugas lahiriah yang berbeda dengan
kali-laki, jadi kesetaraan gender dalam budaya saat ini harus bisa ditempatkan
sesuai dengan fungsinya.
Di lihat dari teori struktural fungsional bahwa segala
sistem yang telah berjalan sesuai dengan fungsinya akan rusak ketika ada satu
sub sistem yang terganggu, begitupun dengan perempuan, perempuan memiliki fungsi
domestik yaitu mengurusi anak-anak dan keluarga mereka, jika perempuan
memaksakan diri untuk melakukan fungsi publik, maka sitem dalam tatanan
keluarga akan terganggu, anak tidak ter urus rumah berantakan dan lain
sebagainya. Sehingga dapat di katakan bahwa kesetaraan gender tidak dapat
mencakup segala hal
Saya berpendapat bahwa perempuan dapat melakukan aksi
kesetaraan gender dengan meningkatkan keterampilan dan kreatifitas dalam hal
apapun sehingga perempuan dalam hal ini bisa melakukan fungsi sesuai konsep
kesetaraan gender yaitu fungsi perempuan di rana publik tanpa meninggalkan
fungsi domestik mereka, bisa dilakukan dengan berwirausaha, dengan berwirausaha
menggunakan keterampilan dan kreatifitas perempuan dapat mengangkat kesetaraan
gender yaitu dengan memiliki penghasilan yang dapat di lihat berupa uang tanpa
meninggkan peran nya sebagai ibu dan istri mereka juga dapat berhubungan dengan
masyarakat luas serta memiliki hak yang sama untuk di dengar pendapatnya.
Jadi kesetaraan gender dapat mempengaruhi perubahan
budaya, ketika semua perempuan bisa untuk merubah statmen mengenai dirinya
tanpa menanggalkan kodrat dan fugsi mereka sebagai ibu dan istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar